Sampel Purposive. Background Purposive sampling has a long developmental history and there are as many views that it is simple and straightforward as there are about its complexity The reason for purposive sampling is the better matching of the sample to the aims and objectives of the research thus improving the rigour of the study and trustworthiness of the data and results Author Steve Campbell Melanie Greenwood Sarah Prior Toniele Shearer Kerrie Walkem Sarah Young DaniellCited by Publish Year 2020.
The main objective of a purposive sample is to produce a sample that can be logically assumed to be representative of the population This is often accomplished by applying expert knowledge of the population to select in a nonrandom manner a sample of elements that represents a crosssection of the population.
Purposive sampling ResearchMethodology
Purposive sampling is one of the most costeffective and timeeffective sampling methods available This sampling technique can be effective in exploring anthropological situations where the discovery of meaning can benefit from an intuitive approach.
Purposive sampling: complex or simple? Research case examples
Also known as subjective sampling purposive sampling is a nonprobability sampling technique where the researcher relies on their discretion to choose variables for the sample population Here the entire sampling process depends on the researcher's judgment and knowledge of the context.
Processus De Recherche Echantillonnage Aupres D Une Population Cible Image Vectorielle Par Iamnee C Illustration 150681142
Purposive Sampling Langkah, Rumus Pengertian, Tujuan, Contoh,
Purposive Sampling: Definition, Types, Examples
Purposive Sample SAGE Research Methods
Pengertian Purposive SamplingPengertian Teknik Purposive Berdasarkan AhliTujuan Purposive SamplingContoh Purposive SamplingRumus Purposive SamplingLangkahLangkah Purposive SamplingSyaratSyaratKelebihan Dan Kekurangan Purposive SamplingKesimpulanPurposive sampling adalah salah satu teknik sampling non random sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciriciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian Berdasarkan penjelasan purposive sampling tersebut ada dua hal yang sangat penting dalam menggunakan teknik samplingtersebut yaitu non random sampling dan menetapkan ciri khusus sesuai tujuan penelitian oleh peneliti itu sendiri Baca juga Menghitung Besar sampel Penelitian Non random sampling adalah teknik samplingyang tidak memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk dijadikan sampel penelitian Sedangkan ciri khusus sengaja dibuat oleh peneliti agar sampel yang diambil nantinya dapat memenuhi kriteriakriteria yang mendukung atau sesuai dengan penelitian Kriteria tersebut biasa diberi istilah dengan kriteria inklusi dan ekslusi Baca juga populasi dan sampel Agar para pembaca lebih memahami arti kata purposive sampling maka ada baiknya statistikiancoba share beberapa contoh pengertian teknik pengambilan sampel purposive ini berdasarkan pakar Berikut pengertiannya Berdasarkan pengertian para ahli atau pakar di atas kita dapat mengambil poinpoin penting perihal pengertian teknik samplingtersebut serta indikasi penggunannya Menurut statistikian purposive sampling lebih tepat digunakan oleh para peneliti apabila memang sebuah penelitian memerlukan kriteria khusus agar sampel yang diambil nantinya sesuai dengan tujuan penelitian dapat memecahkan permasalahan penelitian serta dapat memberikan nilai yang lebih representatif Sehingga teknik yang diambil dapat memenuhi tujuan sebenarnya dilakukannya penelitian Contoh mudah dalam penerapan teknik ini pada penelitian menggunakan metode kohortadalah sebagai berikut apabila peneliti akan meneliti dengan judul “Pengaruh konsumsi tablet besi selama hamil terhadap kadar hemoglobin pasca melahirkan” Maka peneliti menetapkan kriteria khusus sebagai syarat populasi (ibu hamil) yang dapat dijadikan sampel yaitu apabila ibu tersebut tidak mempunyai berbagai jenis penyakit anemia Alasannya ditetapkan kriteria tersebut adalah karena kadar hemoglobin tidak hanya disebabkan oleh konsumsi tablet besi melainkan oleh berbagai penyebab lainnya yang mendasar seperti penyakit anemia megaloblastik anemia aplastik atau berbagai jenis anemia lainnya Contoh diatas menunjukkan pada kita bahwa ditetapkannya kriteria tersebut adalah agar tidak terjadi bias hasil penelitian Sehingga hasil penelitian dengan menggunakan teknik purposive tersebut dapat lebih memberikan hasil yang representatif Pada dasarnya sampling jenuh kemudian simple random sampling adalah teknik sampling yang terbaik Namun kita tidak bisa menutup mata adanya kriteria tertentu yang dapat memunculkan bias hasil penelitian Oleh karena itu teknik purposive perlu dipertimbangkan untuk dipergunakan Berbicara perihal rumus menentukan jumlah sampel berdasarkan purposive akan menjadi dilematis Sebab meskipun kita telah mengetahui daftar populasi yang akan kita teliti namun ada kalanya jumlahnya tidak mencukupi jika akan menerapkan rumus simple random sampling oleh karena adanya batasan atau kriteria Maka semua itu dikembalikan lagi pada peneliti lebih menekankan jumlah yang mencukupi atau ketatnya batasanbatasan pada sampel Langkah dalam menerapkan teknik ini adalah sebagai berikut 1 Tentukan apakah tujuan penelitian mewajibkan adanya kriteria tertentu pada sampel agar tidak terjadi bias 2 Tentukan kriteriakriteria 3 Tentukan populasi berdasarkan studi pendahuluan yang teliti 4 Tentukan jumlah minimal sampel yang akan dijadikan subjek penelitian serta memenuhi kriteria Syarat digunakannya teknik ini antara lain 1 Kriteria atau batasan ditetapkan dengan teliti 2 Sampel yang diambil sebagai subjek penelitian adalah sampel yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan Kelebihan 1 Sampel terpilih adalah sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian 2 Teknik ini merupakan cara yang mudah untuk dilaksanakan 3 Sampel terpilih biasanya adalah individu atau personal yang mudah ditemui atau didekati oleh peneliti Kekurangan 1 Tidak ada jaminan bahwa jumlah sampel yang digunakan representatif dalam segi jumlah 2 Dimana tidak sebaik sample random sampling 3 Bukan termasuk metode random sampling 4 Tidak dapat digunakan sebagai generalisasi untuk mengambil kesimpulan statistik Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan teknik purposive ini adalah teknik sampling dengan cara memilih sampel sesuai keinginan peneliti dengan cara menetapkan ciriciri khusus atau syarat khusus dengan tujuan agar dapat menjawab pertanyaan penelitian Demikian diatas telah kita uraikan dan pelajari bersama perihal teknik purposive sampling secara mendetail Untuk selanjutnya kami berpesan pada anda para pembaca semuanya agar lebih jeli atau cermat dalam menentukan teknik pengambilan sampel Agar sampel yang diambil nantinya sesuai dengan permasalahan penelitian anda Teknik purposive sampling merupakan salah satu alternatif yang perlu dipertimbangkan namun juga perlu hatihati dalam menggunakannya Sehingga para pembaca harus benarbenar cermat sebelum benarbenar menggunakan teknik purposive ini Dan jangan lupa anda juga harus menjabarkan teknik ini di dalam bab metodologi penelitiananda Semoga bermanfaat 45/5 (1)Brand Uji Statistik.